Friday, May 15, 2009

IsTigHfaR


Di dalam Alquran banyak cerita bahwa para nabi selalu mengajak istighfar. Nabi Saleh berkata kepada kaumnya (Tsamud): ''Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).'' (QS Hud [11]:61).

Kepada kaum Aad, Nabi Hud berkata, ''Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.'' (QS Huud [11]:52).

Banyak orang mengira bahwa istighfar atau taubat itu cukup hanya dengan lisan. Sementara perbuatannya tetap berlanjut dalam dosa-dosa. Istighafar seperti ini, menurut para ulama, adalah istighfar setengah hati. Al Ashfahani menerangkan, ''Istighfar artinya memohon ampunan dengan ucapan dan perbuatan. Maka, perintah Allah yang artinya mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.'' (QS Nuh [71]:10). Itu perintah untuk memohon ampunan dengan lisan dan perbuatan. Siapa yang mengatakan bahwa itu cukup dengan lisan saja, jelas itu perbuatan para pendusta.''

Imam An Nawawi dalam bukunya Riyadhush Shalihin berkata, ''Taubat adalah wajib atas setiap dosa.'' Bila dosa itu berhubungan dengan Allah, syaratnya ada tiga:
1. Tinggalkan dosa-dosa tersebut.
2. Menyesal atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
3. Bertekad untuk tidak mengulagi lagi.
Sama-samalah kita sentiasa muhasabah diri kita, kerana manusia tidak terlepas dari membuat dosa dan segera lah bertubat sebelum hati kita penuh dengan dosa.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...